Minggu, 26 Juni 2016

sirih /belo tradisi karo

sirih (belo) dalam bahasa karo
di seluruh penjuru indonesia pada masa lampau tiap 2 kerajaan ada namanya teradisi makan sirih atau juga yg di sebut nginang ,,, biasa yg inginang pada umumnya seorang  bangsawan kerajan ,,,, dan sekarang banyak yg tidak mengkumsumsi sirih karena  
mengikuti kemajuan jaman  yg sudah modren ,,,suku
karo pada umumnya senang mekomsumsi  sirih bisa kita jumpai tiap rumah ke rumah suku karo hal yg biasa dilakukan oleh suku karo itu sendiri,,,,,mulai dari anak2 remaja ,orang tua dan nenek sekali pun banyak yg menkomsumsi sirih,,,  di tanah karo pada umumnya sirih sangat lama mahal , biasanya satu ikat bisa menjapai 40 ribu rupiah waw harga yg pantastis kalah2 harga rokok ,,,,, belum termaksut dengan tembakau,kapur,pinang,gambir,,,di total2 bisa mencapai seratus ribu untuk sekali belanja ,,,waw memang mahal tapi bagi yg sudah tercandu itu tidak terlalu mahal,,,,,, biasanya orang yg tidak biasa memakan sirih terasa pusing ,,,, di tanah karo pada umumnya sirih adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan ,,,, bisa dikatakan indonesia suku karo adalah pengkomsumsi sirih terbesar mungkin juga sedunia, di india saja tidak sebanyak suku karo makan  
sirih ,,,, dengan satu lebar aja cukup bagi orang india
beda dengan suku karo bisa mencapai lima lembar daun sirih sekali makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar